Selasa, 29 Mei 2012

Tao


"Tao yang dapat dibicarakan, bukanlah Tao yang sebenarnya atau yang abadi; dan nama yang dapat diberikan, bukanlah nama yang sejati." (Tao Te Cing)
- Tao diartikan sebagai jalan dari kenyataan terakhir.
- Tao diartikan sebagai jalan alam semesta.
  1. Tao diartikan sebagai suatu petunjuk atau cara manusia dalam menata hidupnya.
Alam mepunyai suatu pusat yang dikenal dengan sebutan Thian (Tuhan Yang Maha Esa). Thian mempunyai kekuasaan cukup luas yang meliputi seluruh alam. Pemujaan terhadap Thian haruslah didahulukan dari pemujaan dewa-dewa dan roh-roh leluhur, karena dia dipandang sebagai pencipta segala yang ada di dunia ini.
Livia Kohn mengatakan: "Taoisme tidak pernah merupakan suatu agama yang terpadu, dan terbentuk dari kombinasi [berbagai] ajaran yang didasarkan atas beraneka macam sumber asli". Meskipun tidak dapat menentukan tanggal yang pasti dari kelahiran Taoisme, namun untuk mengetahui asal muasalnya kita dapat kembali pada 5000 tahun yang lalu, tatkala sekelompok suku berdiam di tepi Sungai Kuning (Huang He) di Tiongkok Utara. Suku bangsa ini belum memiliki identitas kebangsaan. Mata pencaharian sehari- hari mereka adalah berburu, memancing, memelihara ternak, serta bercocok tanam gandum dan padi-padian. Salah satu pemimpin tersebut adalah Yu. Legenda mengatakan bahwa Yu tidak memiliki ibu dan ia muncul secara langsung dari tubuh ayahnya yang bernama Kun. selama hidupnya Yu berubah-ubah wujudnya antara manusia dan beruang.
Masa Klasik (700 - 220 SM)
Dinasti Zhou menganut sistim feodal, yakni orang-orang yang pernah berjasa pada raja diberi gelar kebangsawanan secara turun temurun serta tanah-tanah kekuasaan. Selama kaisar merupakan pemimpin yang cakap dan kuat, sistim feodal ini dapat berjalan lancar. Pada tahun 770 SM, Dinasti Zhou terpecah menjadi banyak negara-negara feodal yang saling berperang. Periode Peperangan ini disebut Periode Musim Semi dan Rontok (770 - 476 SM) dan selanjutnya disebut dengan Masa Perang Antar Negeri (475-221 SM), tatkala negara-negara terkuat tinggal tersisa tujuh negara. Para Periode Musim Semi dan Rontok ini lahirlah para filosof besar, seperti Lao Zi, Lao Zi secara umum diakui sebagai pendiri dari Taoisme.
Ahli filsafat terkenal lainnya yang berkontribusi terhadap perkembangan Taoisme adalah Zhuangzi (369 SM-286 SM) serta Liezi (abad 4 SM). Dengan adanya kedua ahli filsafat tersebut, Taoisme memasuki tahapan baru.
Tao menurut Tao Te Cing adalah kekuatan yang baik. Namun Zhuangzi dan Liezi, memandang Tao sebagai kekuatan yang bersifat netral.
Taoisme baru menjelma menjadi suatu agama yang terorganisasi pada masa Zhang Daoling yang hidup pada masa Dinasti Han Timur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar