Selasa, 29 Mei 2012

Sejarah Hidup Lao Tzu



Lao Tzu hidup pada tahun 640 SM. Nama aslinya adalah Li Erh dan Lao Tzu, sedangkan nama dewasanya adalah Dewata, Lau Chun, Th'ai Shang Lau Chun, atau Th'ai Shang Hsuan Yuan Huang Ti. Nama Lao Tzu secara harfiah mengandung pengertian “Empu Tua”. Sumber utama tentang biografi Lao Tzu terdapat dalam Shih Chi atau “Record Of The Historian” (Catatan-catatan Historis) Karya Su Ma Chien, sejarawan yang menulis pada tahun 100 SM. Dia berkata bahwa Lao Tzu adalah keturunan keluarha Li sekaligus penduduk asli Chu Jen, sebuah desa di distrik Hu, negri Chu yang sekarang berubah namanya menjadi Lu Yi di bagian timur provinsi Honan. Umur Lao Tzu diperkirakan mencapai 150 tahun, namun ada beberapa orang yang mengatakan umurnya mencapai 200 tahun lebih.
Pada masa-masa muda Lao Tzu pernah bertugas sebagai seorang pegawai di sebuah kantor penyimpanan dokumen-dokumen dan surat-surat kuno dan bersejarah kerajaan (Perpustakaan) pada masa Dinasti Chou (1111-255 SM). Ketika menginjak masa pensiunnya Lao Tzu mempraktekkan prinsip hidup yang jauh akan hawa nafsu dengan pergi menghindar dari kehidupan dunia dan bermukim disebuah hutan yang sekarang ini dikenal dengan ajaran Tao. Ia berpendapat bahwa manusia harus menemukan kebahagiaannya masing-masing bukan kesuksesan, hal ini hanya dapat di raih dengan menjalankan prinsip Tao yaitu memisahkan diri dari keramaian serta menekankan prinsip Wu-Wei yaitu kesederhanaan, penuh kedamaian, ketenangan batin dan kemurnian pikiran atau budi.
Di akhir perjalanan hidupnya Lao Tzu dikabarkan pergi kearah Barat, Tibet. Dalam perjalanannya dia bertemu dengan seorang penjaga gerbang negri Tibet di lembah Hanoko yang bernama Yin Shi, Lao Tzu bermaksud meninggalkan negrinya sendiri, namun penjaga itu melarangnya karena penjaga gerbang itu merasa bahwa Lao Tzu adalah tokoh yang luarbiasa. Singkat cerita penjaga gerbang memperbolehkan Lao Tzu untuk meninggalkan negrinya tetapi dengan satu syarat yaitu “Harus Meninggalkan Suatu Ajaran Yang Dapat Bermanfaat Untuk Masyarakat Negrinya”. Akhirnya Lao Tzu sepakat dan bermalam selama 3 hari dilembah itu dan menuangkan buah pikirannya kedalam bentuk tulisan yang saat ini dikenal dengan nama Tao Te Ching.
Gagasan Lao Tzu
Semuan ide atau gagasan Lao Tzu dituangkan dalam bukunya Tao Te Ching yang saat ini di akui sebagai Kitab suci Agama Tao. Selain itu Wu-Wei dan Yin-Yang pun merupakan buah dari ide seorang Lao Tzu.
Kitab Suci Agama Tao

https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:UvDv4DVBGMoJ:www.mainsyscon.net/downloads/TaoTeChing.pdf+tao+te+ching&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEEShmcZQ5JGd5vMwvDfC01sF7TQX315gO2-flKlQXD0-b-SlNJNfseY8pM6n7gW0V1IaC8OOcGq1MKhnGqF8MButGRFOFZbvq8qk_TJXO9yQ0Uoc81XaCzyL-XoRjHrZVEFZOhNFN&sig=AHIEtbSKX0g9fzpx-zcGVD1607DSxaJjEA

1. Tao Te Ching
Tao Te Ching adalah nama kitab penganut Taoisme. Tao Te Ching (Karya Klasik Tentang Jalan dan Keluhurannya) dibagi menjadi dua bagian. Satu bagian tentang Tao, yakni Ketunggalan misterius yang membimbing setiap orang dan segala sesuatu. Sedangkan bagian lainnya, tentang Te, yaitu daya yang dicapai dengan mengikuti Tao. Secara keseluruhan, kitab ini terdiri dari 82 bab. Tao Te Ching memperlihatkan Jalan Taois dan menunjukkan bahwa dengan mengikutinya akan membuat kita mencapai kehidupan yang memuaskan. Lao Tze memilih mengekspresikan Tao yang melalui lirik yang ambigu dan puitis, sehingga membangkitkan intuisi mengenai Tao yang ada dalam diri pembacanya.
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://ctext.org/zhuangzi&usg=ALkJrhjDDxR5cIUcLGAAOTGu9eyotT_ySg
2. Chuang-Tzu
Chuang-Tzu atau Zuangzi, yang merupakan kumpulan 33 bab esai yang terbagi menjadi tiga bagian: Bab Dalam (nei-p’ien), Bab Luar (wai-p’ien), dan Bab lain-lain (tsa-p’ien), sebagaimana banyak naskah kuno yang lain. Kitab ini diberi nama oleh pengarangnya pada abad  ke-4 SM, Zuangzi. Penulisnya adalah Chuang-Tzu atau Chuang Chou. Chuang-Tzu memiliki pengetahuan filsafat terkemuka di zamannya, begitu pula dengan karya klasik. Berbeda dari para penulis Taois lainnya, karya-karya Chuang-Tzu juga membahas semua filsafat lainnya, terutama Konfusianisme. Pemikiran Chuang-Tzu yang tertuang di dalam kitabnya ditulis dalam 7 bab, sedangkan pemikiran yang lain ditulis sebanyak 26 bab yang merupakan karya dari murid-muridnya.


3. Liezi
Liezi dianggap sebagai kumpulan cerita-cerita dan hiburan-hiburan dalam filsafat, kitab ini juga berisikan bahan-bahan yang ditulis selama 600 tahun. Penulisnya adalah Lieh-Tzu atau Lieh Yu K’ou. Tidak dapat dipastikan apakah Lieh-Tzu secara pribbadi menulis Kitab Liezi. Sesuai tradisi China dini, tulisan-tulisannya barangkali dikumpulkan belakangan oleh para muridnya. Kitab yang dianggap berasal dari Lieh-Tzu ini mungkin sekali merupakan kumpulan dari sejumlah penulis yang sejalan dengan pemikiran Lieh-Tzu. Jadi, pandangan yang terdapat dalam kitab itu berasal dari periode sejarah dini, barangkali sekitar 398 SM, tetapi dikumpulkan belakangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar