"Tao
yang dapat dibicarakan, bukanlah Tao yang sebenarnya atau yang abadi; dan nama
yang dapat diberikan, bukanlah nama yang sejati." (Tao Te Cing)
- Tao
diartikan sebagai jalan dari kenyataan terakhir.
- Tao
diartikan sebagai jalan alam semesta.
- Tao diartikan sebagai suatu petunjuk atau cara manusia dalam menata hidupnya.
Alam
mepunyai suatu pusat yang dikenal dengan sebutan Thian (Tuhan Yang Maha Esa).
Thian mempunyai kekuasaan cukup luas yang meliputi seluruh alam. Pemujaan
terhadap Thian haruslah didahulukan dari pemujaan dewa-dewa dan roh-roh
leluhur, karena dia dipandang sebagai pencipta segala yang ada di dunia ini.
Livia Kohn
mengatakan: "Taoisme tidak pernah merupakan suatu agama yang terpadu, dan
terbentuk dari kombinasi [berbagai] ajaran yang didasarkan atas beraneka macam
sumber asli". Meskipun tidak dapat menentukan tanggal yang pasti dari
kelahiran Taoisme, namun untuk mengetahui asal muasalnya kita dapat kembali
pada 5000 tahun yang lalu, tatkala sekelompok suku berdiam di tepi Sungai
Kuning (Huang He) di Tiongkok Utara. Suku bangsa ini belum memiliki identitas
kebangsaan. Mata pencaharian sehari- hari mereka adalah berburu, memancing,
memelihara ternak, serta bercocok tanam gandum dan padi-padian. Salah satu
pemimpin tersebut adalah Yu. Legenda mengatakan bahwa Yu tidak memiliki ibu dan
ia muncul secara langsung dari tubuh ayahnya yang bernama Kun. selama hidupnya
Yu berubah-ubah wujudnya antara manusia dan beruang.
Masa Klasik
(700 - 220 SM)
Dinasti Zhou
menganut sistim feodal, yakni orang-orang yang pernah berjasa pada raja diberi
gelar kebangsawanan secara turun temurun serta tanah-tanah kekuasaan. Selama
kaisar merupakan pemimpin yang cakap dan kuat, sistim feodal ini dapat berjalan
lancar. Pada tahun 770 SM, Dinasti Zhou terpecah menjadi banyak negara-negara
feodal yang saling berperang. Periode Peperangan ini disebut Periode Musim Semi
dan Rontok (770 - 476 SM) dan selanjutnya disebut dengan Masa Perang Antar
Negeri (475-221 SM), tatkala negara-negara terkuat tinggal tersisa tujuh
negara. Para Periode Musim Semi dan Rontok ini lahirlah para filosof besar,
seperti Lao Zi, Lao Zi secara umum diakui sebagai pendiri dari Taoisme.
Ahli
filsafat terkenal lainnya yang berkontribusi terhadap perkembangan Taoisme
adalah Zhuangzi (369 SM-286 SM) serta Liezi (abad 4 SM). Dengan adanya kedua
ahli filsafat tersebut, Taoisme memasuki tahapan baru.
Tao menurut
Tao Te Cing adalah kekuatan yang baik. Namun Zhuangzi dan Liezi, memandang Tao
sebagai kekuatan yang bersifat netral.
Taoisme baru
menjelma menjadi suatu agama yang terorganisasi pada masa Zhang Daoling yang
hidup pada masa Dinasti Han Timur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar